Unknown On Kamis, 04 September 2014



Masih Minim, Guru RA Bersertifikat

SEMARANG - Guru Raudhatul Athfal (RA) atau setingkat Taman Kanak-Kanak (TK) di bawah Kementerian Agama yang sudah tersertifikat, masih minim. Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Semarang Prihatin Wiryani menyebutkan, guru RA yang bersertifikat baru mencapai 16%.
''Dari 600 guru RA yang bersertifikat baru sekitar 100 orang. Padahal, sudah banyak yang sudah sarjana,'' katanya.
Pendidikan sarjana menjadi syarat sertifikasi. Hingga kini mereka yang telah mengantongi ijasah S-1 mencapai 70% dari jumlah keseluruhan guru. Guru yang sudah tersertifikat berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji setiap bulan. Tunjangan profesi berimplikasi positif atas kesejahteraan guru.
Dia menjelaskan, masih banyak guru RA di Kota Semarang yang bergaji rendah. Pada umumnya mereka yang mengajar di daerah-daerah pinggiran, tugas dan tanggung jawabnya sama besar dengan guru-guru di perkotaan.
Di samping itu, penyampaian informasi tentang sertifikasi juga kerap terlambat diterima guru RA. Hal itu menyebabkan hingga kini masih banyak guru RA yang belum tersertifikat.
IGRA yang menaungi guru RA berupaya maksimal menyampaikan informasi pelaksanaan sertifikasi secara cepat kepada seluruh anggota agar mereka memiliki kesempatan ikut sertifikasi. "Sekitar 50 guru RA di Kota Semarang kini masih dalam proses sertifikasi. Jika semuanya lulus, berarti akan ada 150 guru RA yang sudah tersertifikat," ujarnya. (J9-37)
17 November 2012
Suara Merdeka




 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Analisis Artikel
5W+1H
P : “Apa isi persoalan pada berita tersebut?” (what)
J : Guru Raudhatul Athfal (RA) atau setingkat Taman Kanak-Kanak (TK) di bawah Kementerian Agama yang sudah tersertifikat, masih minim.

P : “Dimana terjadinya berita tersebut?” (where)
J: di Kota Semarang

P : “Kapan kejadian tersebut terjadi?” (when)
J : 17 November 2012

P :  “Siapa pihak-pihak yang terlibat di dalamnya?” (who)
J : Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Semarang Prihatin Wiryani

P : “Mengapa peristiwa tersebut terjadi?” (why)
J : Karena penyampaian informasi tentang sertifikasi juga kerap terlambat diterima guru RA. Hal itu menyebabkan hingga kini masih banyak guru RA yang belum tersertifikat.

P : “Bagaimana penyelesaian / solusi dari persoalan tersebut?” (how)
J : IGRA yang menaungi guru RA berupaya maksimal menyampaikan informasi pelaksanaan sertifikasi secara cepat kepada seluruh anggota agar mereka memiliki kesempatan ikut sertifikasi.

0 coment:

Posting Komentar

Powered By Blogger