Profil
Kemampuan Darius Sinathrya sebagai pembawa acara program olahraga tidak diragukan lagi. Ia memang sangat mencintai olahraga terutama bola dan futsal. Kecintaannya itu juga yang membuat Darius memperoleh penghargaan sebagai Presenter Olahraga Terfavorit, pada Panasonic Awards 2006, di permulaan karirnya sebagai presenter. Penghargaan bergengsi tersebut semakin melambungkan namanya.
Meskipun dikenal sebagai presenter acara olahraga andal, sebenarnya Darius mengawali karirnya sebagai model. Saat masih berkuliah di Yogyakarta, Darius sudah sering menjadi model untuk majalah. Parasnya yang tampan membuat pria yang memiliki nama lengkap Daniel Sineon Darius Sinathrya Kartoprawiro ini, cukup laris menjadi model.
Pada 2006, Darius juga mulai bermain sinetron tetapi namanya lebih dikenal sebagai presenter. Karir presenter Darius dimulai saat ia ditawari untuk melakukan audisi menjadi pembawa acara Liga Italia di Surya Citra Televisi (SCTV) tahun 2005. Tetapi, ia tidak berhasil lolos dalam audisi tersebut. Pihak dari stasiun televisi tersebut malah menawari Darius untuk ikut persiapan Piala Dunia 2006.
Ia cukup kaget dengan tawaran tersebut, mengingat sepak bola adalah hal baru baginya. Ia pun menjalani proses persiapan dan belajar banyak hal mengenai sepak bola mulai dari teknik bermain, ulasan, kualifikasi pemain dan masih banyak lagi. Proses tersebut membuat pengetahuan dan kemampuan Darius sebagai presenter acara olahraga menjadi lebih baik.
Ia pun mendapat tawaran bergabung dalam tim inti "SCTV Sport" untuk menyiarkan Piala Dunia 2006. Tawaran tersebut tentu saja tidak ditolaknya. Meskipun saat itu Darius masih sedikit minder karena ia tergolong junior dalam sepak bola, ia sangat bangga, karena terlibat dalam acara kompetisi sepak bola terbesar di dunia.
Semakin seringnya tampil di televisi membuat nama Darius semakin dikenal. Tawaran untuk menjadi presenter makin banyak datang padanya. Ia pun mendapat kesempatan menjadi presenter acara bergengsi seperti SCTV Awards pada 2006 lalu. Pada 2010 ini, ia juga didaulat menjadi pembawa acara kuis "Super Family" di ANTV yang dulu terkenal dengan nama "Family 100".
Pria kelahiran Swiss 21 Mei 1985 ini, juga menjalani profesi lain sebagai model dan pemain sinetron yang lebih dulu digelutinya. Sebagai aktor, Darius mengawali karirnya dengan bermain sinetron berjudul "Bukan Salah Bunda Mengandung".
Saat Darius bermain dalam sinetron tersebut, bersamaan dengan kesibukannya menjadi presenter acara Piala Dunia 2006. Untuk mengasah kemampuan aktingnya, Darius pun mencoba tantangan lain yaitu bermain di film layar lebar.
Film berjudul "D'Bijis Diego Andres Sinathrya" adalah film pertama Darius. Dalam film bergenre komedi itu, Darius mendapatkan peran utama sebagai Bonie. Ia berperan sebagai vokalis sebuah band yang bernama "The Bandits". Film yang beredar pada Februari 2007 itu bercerita tentang pembentukan kembali sebuah band yang pernah berjaya pada tahun 80-an. Dalam film tersebut ia diarahkan oleh sutradara Rako Prijanto dan beradu akting dengan Tora Sudiro, Indra Birowo, Gary Iskak dan Rianti Cartwright.
Untuk film keduanya, Darius justru hanya mendapat peran kecil, tetapi film tersebut sangat laris yaitu "Naga Bonar Jadi 2" pada Maret 2007. Ayah dua anak itu berperan sebagai Pomo. Meskipun hanya mendapat peran kecil dalam film tersebut, Darius sangat bangga, karena film tersebut berkualitas, sangat laris dan mendapat banyak penghargaan.
Setelah bermain dalam film bergenre komedi, Darius mencoba bermain dalam film horor yang berjudul "Pocong 3". Ia berperan sebagai pria nakal bernama Thomas dan mendapat tantangan untuk beradegan menari. Darius memang paling tidak bisa menari dan dalam film tersebut ia dituntut untuk menari di atas bar. Film tersebut bercerita tentang kemunculan Pocong di kawasan klub malam. Dalam film yang beredar Oktober 2007 tersebut, ia beradu akting dengan Rina Hasyim dan Gary Iskak.
Kemampuan akting Darius semakin terlihat dalam film "Merah Putih" yang dirilis pada 2009. Ia mendapatkan peran sebagai Marius, seorang kadet yang mengikuti pelatihan militer di sebuah kota di Jawa Tengah. Film yang diproduseri Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo Subijanto itu bercerita tentang lima kadet yang bertahan dari serangan Belanda dan berhasil lolos lalu bergabung dalam pasukan gerilya di pedalaman Jawa. Dalam film tersebut ia Darius beradu akting dengan Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu dan Zumi Zola.
ASMARA
Selain prestasi, hal yang juga menarik adalah kisah percintaan Darius dengan istrinya, Donna Agnesia. Bisa dikatakan penyebab mereka menikah adalah bola. Kisah cinta mereka diawali dengan dipasangkannya Donna dan Darius dalam acara Piala Dunia 2006 di SCTV. Saat itu mereka disebut sebagai presenter olahraga paling klop karena bisa mengimbangi satu sama lain dan membuat acara menjadi lebih menarik.
Kekompakan mereka sebagai presenter dan kesukaan pada sepak bola membuat hubungan menjadi semakin dekat. Saat itu isu tentang kedekatan mereka santer terdengar. tetapi Donna dan Darius mengelak dan mengungkap mereka hanya sekedar sahabat. Apalagi saat itu Donna sedang dalam proses persiapan menikah dengan aktor, Okan Cornellius.
Tetapi, hubungan Donna dan Darius terbukti saat mereka mendatangi gereja Katolik Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Desember 2006 untuk menjalani kursus nikah. Mereka pun mengakui kalau akan melangsungkan pernikahan. Hal ini cukup mengagetkan mengingat Darius dan Donna selalu menyangkal hubungan mereka.
Pernikahan mereka berlangsung pada 30 Desember 2006 di Gereja Santa Cathrina, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Saat menikah Donna dikabarkan sudah hamil. Kabar tersebut ditanggapi santai oleh Donna dan Darius. Dari hasil pernikahannya mereka pun mendapatkan dua putra. Putra pertamanya bernama Lionel Nathan Sinathrya Kartoprawiro yang lahir pada 28 Juni 2007. Sedangkan putra keduanya yang lahir pada 5 Mei 2009, bernama Diego Andres Sinathrya.
FROM YAHOO
0 coment:
Posting Komentar